Rabu, 27 April 2016

Gangguan Kejiwaan : Kepribadian Ganda

A. Definisi Kepribadian Ganda

Kepribadian Ganda atau Dissociative Identity Disorder (DID) adalah suatu keadaan terpecahnya kepribadian individu yang memicu akan kehadiran kepribadian yang lain, jadi dengan kata lain adalah seseorang yang memiliki kepribadian lebih dari satu.

Menurut Welldan di salah satu artikelnya yang berjudul Kepribadian Ganda, kepribadian ganda terbentuk dari rasa traumatik masa kecil yang biasanya terjadi antara umur 4-6 tahun. Penderita menghibur diri sendiri dari sesuatu yang menyakitkan dengan menciptakan kepribadian lain buat menampung semua perasaannya. Dengan kata lain anak berusaha melindungi dirinya dari hal yang kurang mengenakan yang pernah dialami.

Agar lebih jelas contohnya seperti ini ada kepribadian yang tahu soal peristiwa traumatik itu, dan ada kepribadian yang sama sekali tidak mengetaui. Akhirnya mereka terbiasa saling melindungi diri dari masalah dengan menggonta ganti kepribadiannya hingga mereka tumbuh dewasa.

Kepribadian ganda dapat juga didefinisikan sebagai kelainan mental dimana seseorang yang mengidapnya akan menunjukkan adanya dua atau lebih kepribadian (alter) yang masing-masing memiliki nama dan karakter yang berbeda. Mereka yang memiliki kelainan ini sebenarnya hanya memiliki satu kepribadian, namun si penderita akan merasa kalau ia memiliki banyak identitas yang memiliki cara berpikir, temperamen, tata bahasa, ingatan dan interaksi terhadap lingkungan yang berbeda-beda.

B. Ciri – Ciri Pengidap Kepribadian Ganda

1. Pengidapnya memiliki dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda.
2. Kepribadian-kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku orang tersebut atau disebut dengan switching.
3. Pengidapnya memiliki ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berhubungan dengan dirinya.
4. Gangguan-gangguan yang terjadi pada pengidapnya tidak disebabkan karena efek psikologis dari substansi, seperti alkohol, obat-obatan, atau karena kondisi media seperti demam.

Keempat ciri di atas, yang paling mudah dikenali bahwa orang itu pengidap kepribadian ganda adalah mereka yang tidak mampu mengingat informasi penting yang berhubungan dengan dirinya. Pengidap DID 98 % mengalami amnesia. Contohnya ketika kepribadian aslinya kembali, ia tidak bisa mengingat apa yang telah terjadi sebelumnya.

C. Faktor Penyebab Kepribadian Ganda

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan identitas disosiatif yaitu:
1. Kemampuan bawaan untuk memisahkan kepribadian dengan mudah.
2. Pelecehan seksual pada masa kecil yang berulang.
3. Kurangnya orang yang melindungi ataupun menghibur dari pengalaman buruk yang dialami.
4. Pengaruh dari anggota keluarga lain yang memiliki gangguan psikologis.

D. Penanganan Terhadap Pengidap Kepribadian Ganda

Kepribadian ganda biasanya bermula dari saat kecil, tapi jarang ter-diagnosa sampai saat dewasa. Penyakit ini jauh lebih rumit dibandingkan penyakit kepribadian yang lain, dan kadang tidak bisa disembuhkan secara total. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Cukup sering penyakit ini disertai penyakit lain, misalnya depression, borderline personality disorder, dan samatization disorder. Penderita juga biasanya mengalami sakit kepala, substance abuse, fobia, halusinasi, percobaan bunuh diri, begitu juga dengan gejala dissociative lainnya seperti amnesia dan depersonalization.
Orang di sekitar penderita kepribadian ganda dibuat bingung oleh tingkah laku si penderita yang selalu berubah-ubah. Pada akhir kasusnya, penderita kepribadian ganda bisa disatukan kembali menjadi satu kepribadian yang utuh meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, dengan dibantu oleh seorang psikiater handal.

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya yaitu:
1. Kuatkan niat untuk mempunyai kepribadian utuh
2. Introspeksi diri dengan memilih dan memilah mana yang berkepribadian baik.
3. Cobalah sedikit demi sedikit mengurangi kebiasaan buruk.
4. Teratur berkonsultasi dengan psikiater.
5. Santai dan yakinlah bahwa kepribadian utama adalah kepribadian baik.

Sebelum melakukan penanganan terhadap gangguan ini, biasanya terlebih dahulu dilakukan diagnosa dengan memperhatikan secara seksama gejala, tingkat ketakutan, angka waktu, dan frekuensi. Dan gejala yang paling mudah untuk dikenali adalah gejala peralihan mood yang tinggi (dari yang tinggi ke rendah) yang tidak berpola.
Biasanya psikoterapi berupa terapi perilaku-kognitif menjadi pilihan. Perhatian ekstra harus dilakukan bila hendak merencanakan pemberian antipsikotik jangka panjang terutama generasi pertama atau golongan tipikal karena dapat menimbulkan beberapa efek samping. Bila sudah terkena gangguan bipolar ini, kontrol secara teratur, minum obat secara teratur, dan kemampuan mengenali gejala-gejala merupakan kunci utama pencegahannya.




Referensi :

http://imaniatulwafa.blogspot.co.id/2015/02/kepribadian-ganda.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_identitas_disosiatif

https://www.deherba.com/gangguan-kepribadian-ganda-apa-benar-ada.html

http://epicentrum-online.blogspot.co.id/2011/10/kepribadian-ganda-bisa-sembuh.html

https://www.academia.edu/6314604/PSIKOLOGI_KEPRIBADIAN_GANDA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar