Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur juga dapat didefinisikan sebagai wujud dari
hasil penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara utuh dalam
menggubah suatu ruang dan lingkungan binaan, sebagai bagian dari kebudayaan dan
peradaban manusia, sehingga dapat menyatu dengan keseluruhan lingkungan ruang
dari tingkat makro sampai dengan tingkat mikro.
Pada tingkat makro, arsitektur
berkaitan dengan perencanaan tata kota (town planning),landscape planning, urban
design. Sedangkan dalam tingkat mikro, dimulai dari perencanaan interior,
eksterior, taman hingga desain produk.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik
adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban,
cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa
seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Dari uraian-uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa definisi Arsitektur Lingkungan adalah ilmu merancang bangunan yang berkaitan dengan perencanaan tata kota, landscape planning, urban design, interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik sumber daya alam, yang meliputi air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi dan kelembapan.
Arsitektur lingkungan sangat berkaitan erat dengan
arsitektur hijau (green architectur) karena sama - sama berhubungan dengan
sumber daya alam.
Dalam Arsitektur Lingkungan, ada beberapa aspek yang
mempengaruhi, yaitu sebagai berikut:
1. Material Organik : Material yang di maksud secara ekologi adalah material yang ramah lingkungan, dan mudah didapat.
2. Sirkulasi Udara : Memaksimalkan sirkulasi udara secara alami dan meminimalkan penggunaan udara buatan seperti AC, Kipas Angin, Exhause, dll. Jendela serta ventilasi yang diterapkan pada bangunan harus juga disesuaikan dengan arah angin.
3. Bentuk Masa Bangunan : Bentuk masa bangunan lebih terbuka sehingga ada keterikatan antara lingkungan dan bangunan atau sebaliknya.
4. Penghijauan (Vegetasi) : Penghijauan sangatlah penting, agar kualitas lingkungan yang berkelanjutan tetap terjaga.
Salah satu contoh bangunan yang memerhatikan lingkungan
dan menerapkan konsep arsitektur ekologi (atau bisa disebut juga arsitektur
hijau) adalah NANYANG TECHNOLOGICAL UNIVERSITY, SINGAPORE
Singapura yang memang punya lahan
terbatas memang harus pintar untuk berpikir bagaimana bisa membangun gedung
tanpa harus merusak lingkungan, dan salah satu contohnya dilakukan oleh Nanyang
Technological University yang dibangun oleh CPG
Consultants Pte Ltd, mereka berhasil membuat sebuah gedung di area yang
seharusnya merupakan area hijau tanpa terlalu merusak area hijau yang sudah
ada.
Solusinya adalah sebuah gedung
ramah lingkungan dengan atap hijau (Green Roof) yang terlihat menyatu dengan
alam sekitar. Desain bagian atapnya dibuat seperti sebuah bukit sehingga bisa
berfungsi sebagai lantai untuk berjalan ke bagian atas gedung yang punya lantai
untuk berjalan ke bagian atas gedung yang punya 5 lantai. Dan untuk
memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan, semua dinding menggunakan
material kaca.
Adapun alasan mengapa saya bilang bangunan kampus ini memerhatikan
lingkungan, diantaranya adalah :
1. Memiliki konsep high perfomance building & earth friendly.
- Dapat dilihat dari dinding
bangunan, terdapat kaca di beberapa bagiannya yang berfungsi untuk menghemat
penggunaan elektrik terhadap bangunan, terutama segi
pencahayaan dari lampu.
- Menggunakan energi alam
seperti angin, sebagai penyejuk lingkungan.
- Bahan-bahan bangunan yang digunakan
cenderung ramah pada lingkungan seperti keramik dengan motif kasar pada lantai
untuk mengurangi pantulan panas yang dihasilkan dari dinding yang berkaca. - Kolam air yang berada ditengah kampus berfungsi
selain mereduksi panas matahari sehingga udara tampak sejuk dan lembab.
2. Memiliki konsep sustainable.
Pembangunannya sangat di konsepkan, menelaah lahan lingkungan wilayah yang
sangat terbatas, dengan konsep alamiah dan natural, dipadukan dengan
konsep teknologi tinggi, bangunan ini memungkinkan terus bertahan dalam
jangka panjang, karena tidak merusak lingkungan sekitar yang
ada.
3. Memiliki konsep future healthy.
- Dapat dilihat dari beberapa tanaman rindang yang mengelilingi bangunan,
membuat iklim udara yang sejuk dan sehat bagi kehidupan sekitar,
lingkungan tampak tenang, karena beberapa vegetasi dapat digunakan sebagai
penahan kebisingan. Dinding bangunan curtain wall dilapisi alumunium dapat
berguna untuk UV protector untuk bangunan itu sendiri. Tentunya ini semua
dapat memberi efek positif untuk kehidupan.
- Pada bagian atap gedung, terdapat tangga untuk para pengguna yang akan
menuju lantai atas. Ini dapat meminimalisasi penggunaan listrik untuk lift
atau eskalator. Tentu lebih menyehatkan, selain sejuk karena disepanjang
anak tangga terdapat rumput yang digunakan sebagai green roof, pengguna juga
mendapatkan sinar matahari.
4. Memiliki konsep climate support.
Dengan konsep penghijauan, sangat cocok
untuk iklim singapura yang masih tergolong tropis(khatulistiwa).
Pada saat penghujan, dapat sebagai resapan air, dan pada saat kemarau, dapat
sebagai penyejuk udara.
5. Memiliki konsep aesthetic use.
Penggunaan green roof pada kampus ini,
selain untuk keindahan dan agar terlihat menyatu dengan alam, juga dapat
digunakan sebagai water catcher sebagi proses pendingin ruangan alami karena
sinar matahari tidak diserap beton secara langsung. Ini juga menurunkan
suhu panas di siang hari dan sejuk di malam hari untuk lingkungan
sekitarnya. Desainnya yang melengkung digunakan agar penyerapan matahari oleh
kulit bangunan dapat di minimalisasikan.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar